Seiring waktu
berlalu, menginjak usia 30 tahun, rencana dalam pikirannya tersebut terdistorsi
dengan pikiran lainnya sehingga dirinya gagal fokus dalam merealisasikan
rencana tersebut. Alhasil, pada usia 30
tahun sampai beberapa tahun berikutnya dirinya belum mampu melakukan perubahan
diri seperti yang diinginkan.
Perubahan yang
terjadi pada anak muda tersebut hanya bersifat sementara/temporer yaitu ketika memasuki
bulan Ramadhan. Perubahan positif pada dirinya ditandai dengan meningkatnya amal
ibadah baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun seiring kepergian bulan Ramadhan,
amal ibadahnya turun kembali ke keadaan semula.
Mungkin sebagian
dari kita memiliki cerita dan kondisi yang mirip dengan cerita diatas. Kenapa perubahan
diri secara berkesinambungan tidak
tercipta? Ternyata, Perubahan tidak terjadi secara instan dan
kebetulan. Untuk
meraih perubahan yang positif maka rencana (dalam bentuk niat dan cita-cita) saja
tidak cukup, tapi rencana tersebut harus dituangkan secara tertulis atau
tercatat secara sistematis, direalisasikan dalam bentuk tindakan
serta dilakukan introspeksi diri secara kontinyu.
Pada postingan Saya sebelumnya yang berjudul “Rencanakan,
Realisasikan dan Introspeksikan Perubahan Diri Anda (Baca Tulisan ke-3: Rencanakan, Realisasikan dan Introspeksikan Perubahan Diri Anda), Anda akan menemukan
sebuat alat/tool untuk merencanakan perubahan diri yang
berkesinambungan ke arah yang lebih baik” yang dinamakan “Tabel Muhasabah Diri dan Amal
(MDA)”. Nah, didalam Program/Tabel MDA tersebut telah mengintegrasikan
ketiga hal tersebut, yaitu 1) niat/rencana; 2) pelaksanaan/realisasi; serta 3) evaluasi/introspeksi.
Salah satu kunci
sukses dalam hidup dunia dan akhirat adalah sikap konsisten/istiqomah/teguh
pendirian dalam beribadah kepada Allah -subhanahu wa ta'ala-. Bukankah Allah telah
berfirman bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
pada-Nya (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56). Seorang muslim
harus senantiasa berusaha untuk konsisten/istiqomah/teguh pendirian dalam
beribadah, walaupun hal ini tidaklah mudah. Tabel MDA ini merupakan salah satu alat
bagi kita untuk belajar kedisiplinan/konsistensi/kesinambungan/istiqomah dan sebagai
cermin untuk melihat kekuatan dan kelemahan diri kita. Insya
Allah.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami
ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga
yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat [41] : 30)
Baca Tulisan Lainnya: