Pada postingan Saya sebelumnya terkait Momentum Perubahan Diri (Baca Tulisan
ke-6: Ciptakan Momentum Terbesar Dalam Perubahan Diri), dapat digaris bawahi bahwa untuk memulai
perubahan diri, kita
harus menciptakan Momentum. Waktu yang
tepat untuk menciptakan Momentum adalah SEKARANG, saat dimana kita memutuskan untuk memulai Perubahan
Diri. Lantas, bagaimana cara menciptakan
Momentum Perubahan Diri?.
Salah satu cara/metode
yang bisa kita gunakan adalah melalui konsep Muhasabah Diri dan Amal (MDA). Dalam konsep ini, terdapat 3
tahapan yang harus dilakukan, yaitu: 1) penyusunan rencana (sebagai manifestasi
niat/kemauan), 2) pelaksanaan/realisasi rencana dalam bentuk tindakan/amal perbuatan serta 3) introspeksi diri secara
kontinyu.
Sebelum kita memulai suatu
tindakan/perbuatan/amalan maka harus diawali dengan niat, sebagaimana hadits
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wasallam- yang artinya: “Sesungguhnya
setiap amal perbuatan tergantung niatnya
dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan ....”.
Niat tersebut dalam konsep MDA ini haruslah dituangkan ke dalam bentuk
catatan/tulisan berupa penyusunan rencana/target (Baca Tulisan ke-5: Tetapkan Rencana Dalam Perubahan Diri).
Mengapa demikian? Hal ini bertujuan
untuk memudahkan proses penyelarasan antara niat dengan
implementasinya (amalan/tindakan) serta mempermudah proses introspeksi/evaluasi
diri. Setelah rencana ditetapkan, maka
langkah berikutnya adalah mengimplementasikan rencana tersebut dalam bentuk amalan/tindakan. Dalam pelaksanaan amalan/tindakan yang
menjadi tolak ukur bukanlah besarnya amalan/tindakan, tetapi terletak pada
adanya kontinuitas/kesinambungan/istiqomah
dalam pelaksanaan amalan/tindakan tersebut.
Allah -subhanahu wa ta'ala- tidak melihat besar kecilnya suatu
amalan, walaupun amalan yang kita kerjakan itu
kecil/sedikit tetapi istiqamah itu jauh
lebih baik dari pada amalan yang besar/banyak tetapi hanya dilakukan sesaat,
sebagaimana hadits Rasulullah -shalallahu
‘alaihi wasallam- yang artinya: “Amal (ibadah) yang paling
dicintai Allah -subhanahu wa
ta'ala- adalah amal
yang terus-menerus/kontinu dikerjakan meskipun sedikit.” Ada juga peribahasa yang
berbunyi “Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit” yang memiliki makna
bahwa usaha/upaya kecil yang dilakukan secara terus-menerus/kontinu
pasti akhirnya akan memberikan hasil.
Dengan melalui
tahapan 1 dan 2 saja, sebenarnya Momentum
Perubahan Diri telah tercipta. Hal ini sesuai dengan penyesuaian rumus Momentum Perubahan Diri itu sendiri yaitu rencana (niat/kemauan) dikalikan
tindakan (realisasi rencana). Namun, dalam prakteknya banyak faktor yang
berasal dari dalam diri maupun faktor luar yang turut menghalangi dan
menghambat diri kita untuk dapat merealisasikan rencana yang telah kita
buat.
Untuk itu kita
membutuhkan tahapan berikutnya (tahapan ke-3) yaitu introspeksi
diri secara kontinyu, sebagai bentuk refleksi dalam mengenal diri, memahami
diri, mengetahui kelebihan dan kelemahan diri serta sebagai bentuk kompromi
dengan diri sendiri. Dengan melaksanakan
introspeksi diri secara kontinyu insya
allah kita akan selalu dapat memperbaiki serta menyempurnakan niat dan amalan/tindakan kita demi meraih ridho dari Allah -subhanahu wa ta'ala-.
“Allah menjanjikan kepada
orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang bagus di Surga
'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang
besar” (QS. At-Taubah [9] : 72).
Baca Tulisan Lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar