Minggu, 30 Desember 2018

SAATNYA BERMUHASABAH AKHIR TAHUN 2018 (Tulisan ke-15)

Tanpa terasa, seluruh nikmat waktu yang Allah -subhanahu wa ta'ala- berikan kepada kita di Tahun 2018 ini akan segera tercukupi dalam hitungan beberapa jam kedepan.  Nikmat waktu tersebut meliputi 12 bulan, 365 hari, 52 minggu, 8.760 jam, 525.600 menit dan 31.536.000 detik. Sudah selayaknyalah kita sebagai hamba Allah untuk tidak henti-hentinya mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, termasuk nikmat akan waktu. 

Selain bersyukur, kita juga dituntut untuk terus menerus melakukan muhasabah/introspeksi diri terutama terhadap pemanfaatan waktu, “Sudahkah kita memanfaatkan waktu yang telah Allah -subhanahu wa ta'ala- berikan kepada kita ini dengan sebaik-baiknya?” Apakah diri kita mengalami perubahan yang lebih baik (positif) seiring dengan perubahan waktu, Apakah iman dan ketakwaan kita kepada Allah -subhanahu wa ta'ala- mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hari/bulan/tahun sebelumnya?.

Bukankah kita menghendaki agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Namun, kenyataannya justru sebaliknya, banyak dari kita yang lupa dan lalai terhadap waktu. Tanpa terasa waktu-waktu potensial yang kita miliki baik itu waktu muda, waktu sehat, waktu diberi kelebihan harta maupun waktu luang dalam kehidupan kita terlewati begitu saja, sehingga Rasulullah -shalallahu ‘alahi wasallam- mengingatkan kepada kita dengan sabdanya:  

“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu kefakiranmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu dan waktu hidupmu sebelum datang kematianmu.”(HR. Al Hakim)

Pemanfaatan waktu kita di dunia ini seharusnya diarahkan semata-mata untuk ibadah dalam rangka peningkatan ketakwaan kepada Allah -subhanahu wa ta'ala-. Bukankah orang yang paling mulia diantara kita adalah orang yang paling tinggi ketakwaannya kepada Allah -subhanahu wa ta'ala- sebagaimana dinyatakan Allah -subhanahu wa ta'ala- dalam Al Quran Surah Al Hujurat  (49): 13


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat [49]: 13).


Baca Tulisan Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar