Tahun 2018 sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita, berganti Tahun Baru 2019. Tanpa terasa waktu terus berlalu, Tahun berganti
Tahun, Bulanpun demikian, terus berganti walaupun akan berulang dengan nama bulan yang sama namun dalam Tahun yang berbeda. Begitupula
Hari, yang terus berganti dan berulang sebanyak 52 kali dalam setahun, nama harinya
sama namun berbeda
waktu (Pekan
dan Bulan).
Waktu, yang merupakan salah satu
nikmat yang telah Allah -subhanahu wa ta'ala- berikan kepada kita memang akan
terus mengalami perubahan, terus
berjalan dan tidak bisa terulang. Setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap
detik itu berbeda, tidak sama. Betapa berharganya waktu,
sehingga Allah -subhanahu wa ta'ala- bersumpah atas nama waktu sebagaimana tertera dalam Al Quran Surah Al ‘Ashr (103): 1-3.
“(1) Demi masa, (2)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (3) kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr [103]:1-3).
Sayangnya,
kebanyakan manusia lupa dan lalai terhadap waktu sehingga menyebabkan dirinya lupa
dan lalai pula terhadap tujuan hidupnya yakni semata-mata untuk beribadah kepada
Allah -subhanahu wa
ta'ala-,
sebagaimana Firman Allah -subhanahu wa ta'ala- dalam Al Quran Surah Adz-Dzariyat [51]:56 yang
artinya “tidak diciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah pada-Nya.” Hal inilah yang menjadi sebab dirinya dikategorikan
kedalam orang-orang yang sangat merugi.
Agar kita terhindar dari kerugian, maka kita harus pandai memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati dalam kesabaran, semata-mata dalam rangka beribadah kepada Allah -subhanahu wa ta'ala-.
Baca Tulisan Lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar