Sabtu, 29 Februari 2020

ARUS INFORMASI DAN PEMBENTUKAN BELIEF SYSTEM



Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat dewasa ini membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Semua informasi dengan cepat dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa terhalang jarak dan waktu. Salah satu media yang sering digunakan untuk mengakses informasi adalah Internet.

Berdasarkan riset yang dilakukan We Are Social bekerjasama dengan Hootsuite bahwa sampai dengan Januari 2020 dari populasi dunia yang berjumlah 7,75 miliar orang, sebanyak 4,54 miliar orang (59%) adalah pengguna aktif internet dan 3,80 miliar orang (49%) adalah pengguna media sosial. Dari sekian banyak jumlah media sosial, 2 (dua) diantaranya yang paling populer di dunia adalah facebook (2,5 miliar pengguna per bulan) dan youtube (2 miliar pengguna per bulan).

Mari kita perhatikan data dari Omnicore Digital Marketing Agency. Untuk facebook saja, terdapat 317.000 status update/postingan, 243.000 foto upload dan 116.000 komen setiap menitnya serta 100 juta jam video yang ditonton setiap harinya. Sementara untuk youtube, terdapat 500 jam video baru yang diunggah setiap menitnya dan 5 miliar video yang ditonton dengan lama waktu menonton 1 miliar jam setiap harinya.

Data diatas merupakan gambaran bahwa betapa derasnya arus informasi yang tengah membanjiri kita lewat media sosial setiap harinya. Belum lagi apabila ditambahkan informasi yang muncul pada media sosial maupun media online lainnya (whatsapp, instagram, twitter, website, blog, tv/radio/koran online, e-commerce, dan lain-lain), media cetak (koran, tabloid, majalah, buku) dan media elektronik (radio dan televisi).

Dapat dipastikan bahwa setiap hari kita akan dihadapkan kepada berbagai pilihan informasi yang tentunya dapat menyita waktu, pikiran dan konsentrasi kita. Ironinya, sebagian orang dengan mudah menerima semua informasi yang diakses olehnya. Padahal, tidak semua informasi itu positif, berkualitas dan bermanfaat bagi kita. Bahkan kebanyakan informasi itu negatif, tidak berkualitas dan tidak bermanfaat.

Semua informasi yang kita terima melalui panca indera kita akan masuk ke pikiran sadar (conscious mind) kita. Informasi tersebut kemudian diidentifikasi serta dianalisis oleh pikiran sadar lalu dibawa menuju pikiran bawah sadar (unconscious mind) kita. Apabila informasi yang masuk ke pikiran sadar secara terus menerus adalah informasi negatif maka lambat laun informasi tersebut akan menjadi keyakinan (belief system) dan dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar (benar) menurut persepsi kita.

Belief System inilah yang mempengaruhi cara, sikap dan perilaku kita dalam menjalani kehidupan. Sehingga kedepannya, kita harus lebih ekstra hati-hati dan selektif dalam memilih setiap informasi yang akan kita konsumsi. Pilihlah informasi yang positif, berkualitas dan bermanfaat dan bangunlah belief system yang kuat dan selaras dengan Kehendak Ilahi demi meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat.

Wallahu a’lam.

(Sukses Selalu - ZRL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar