Kamis, 18 Januari 2018

RENCANAKAN, REALISASIKAN DAN INTROSPEKSIKAN PERUBAHAN DIRI ANDA (Tulisan ke-3)

Perubahan merupakan suatu rangkaian proses perencanaan dan tindakan yang konsisten. Perubahan tidak terjadi secara instan dan kebetulan, tetapi harus direncanakan. Jika kita menginginkan perubahan diri yang berkesinambungan ke arah yang lebih baik (positif) maka diperlukan perencanaan, pelaksanaan/realisasi rencana dalam bentuk tindakan serta introspeksi diri secara kontinyu.

Pada 2 postingan sebelumnya, telah Saya jelaskan terkait Introspeksi Diri (Baca Tulisan ke-1: Introspeksi Akhir Tahun 2017dan terkait perubahan diri yang lebih baik/positif (Baca Tulisan ke-2: Perubahan Diri yang Lebih Baik (Positif) di Tahun 2018). Untuk postingan kali ini Saya akan memberikan salah satu alat/tools yang bisa digunakan untuk merencanakan, merealisasikan rencana serta mengintrospeksi diri terutama dalam hal amal ibadah.

Alat/tools itu  Saya namakan “TABEL MUHASABAH DIRI DAN AMAL (MDA)” Versi 1.0 dengan format microsoft excel yang diilengkapi dengan petunjuk pengisian/cara penggunaannya. Tahapan dalam pengisiannya mengakomodir 6 tahapan/langkah/cara menuju perubahan diri yang lebih baik sebagaimana tercantum pada postingan sebelumnya. Anda dapat mendownload/mengunduhnya pada link berikut ini: 

Unduh dalam Format Excel 97-2003 (.xls) = Download

Unduh dalam Format Excel 2007-2013 (.xlsx)  = Download

Muhasabah dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan sebagai introspeksi yang  berarti peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) diri sendiri; mawas diri.  Hakekat muhasabah tidak hanya terkait dengan mengingat dosa-dosa yang telah lalu kemudian menyesalinya, tapi juga memaksakan diri untuk taat melaksanakan semua perintah Allah -subhanahu wa ta'ala- dan menjauhi segala larangannya. 

Allah -subhanahu wa ta'ala- memerintahkan kita untuk merencanakan dan mengevaluasi diri sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surah Al-Hasyr [59] : 18, yang berbunyi:

ياأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ( الحشر: 18)

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". 

Umar bin Al Khatab RA pernah berkata: “Haasibuu Anfusakum Qobla An Tuhasabu” yang artinya hisab/hitunglah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab/dihitung di hadapan Allah -subhanahu wa ta'ala-. Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal ibadah. Sehingga pada saat nanti kita dihitung (dihisab) dihadapan Allah -subhanahu wa ta'ala- insyaalllah kita tergolong  orang-orang yang beruntung. Aamin yaa rabbal ‘aalamiin. 



Baca Tulisan Lainnya:

Sabtu, 06 Januari 2018

PERUBAHAN DIRI YANG LEBIH BAIK (POSITIF) DI TAHUN 2018 (Tulisan ke-2)

“Semoga Tahun 2018 ini lebih baik dari Tahun 2017”.  Apakah ungkapan/doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Anda juga di Tahun Baru 2018 ini?...  Dalam menyambut Tahun Baru 2018 tentunya kita memiliki sejumlah harapan dan keinginan. Sebagian kecil harapan dan keinginan tersebut mungkin telah kita raih di Tahun 2017, namun sebagian besar lainnya masih belum tercapai, kenapa? karena keinginan yang kita miliki sangat banyak dan tidak terbatas sedangkan kemampuan dan waktu kita dalam mewujudkannya sangatlah terbatas. 

Nah, ungkapan/doa tersebut diatas dapat mencakup semua harapan dan keinginan kita yang jumlahnya tidak terbatas.  Kalimat ”lebih baik” bisa meliputi berbagai sisi, baik itu keimanan, keilmuan, kesehatan, kedisiplinan, rezeki, finansial, karir dan lain-lain.  Lantas, apa makna yang terkandung dalam ungkapan/doa tersebut?  Ya…. maknanya terletak pada adanya “Perubahan Diri” ke arah yang lebih baik (positif) dari tahun sebelumnya. 

Perubahan Diri tidak selalu menuju ke arah yang lebih baik (positif) saja, namun dapat juga menuju ke arah yang lebih buruk (negatif) ataupun tidak ada perubahan sama sekali alias tetap (stagnan). Ketiga arah perubahan diri tersebut baik positif, stagnan maupun negatif memiliki konsekuensi masing-masing yaitu beruntung, merugi dan celaka, sebagaimana hadits Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wasallamyang artinya: “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka”.

Setiap orang pasti menginginkan keberuntungan (keberhasilan, kesuksesan dan kebahagiaan) dalam hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.  Untuk itu Perubahan Diri yang berkesinambungan ke arah yang lebih baik (positif) mutlak diperlukan, jika tidak ingin masuk dalam kategori merugi atau celaka.  Mengingat Tahun Baru 2018 merupakan momentum yang sangat pas dan tepat untuk Perubahan Diri, maka sudah saatnya kita belajar dalam menentukan dan mengukur Perubahan Diri kita di Tahun 2018 ini.

Bagaimana caranya agar kita dapat menentukan dan mengukur Perubahan Diri kita?, Berikut ini 6 tahapan/langkah/cara yang dapat kita lakukan untuk menuju perubahan diri yang lebih baik di Tahun 2018 ini: 
1.  Tetapkanlah tujuan/resolusi Anda di Tahun 2018 ini, misalnya: (1) meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah -subhanahu wa ta'ala-, (2) meningkatkan kecintaan terhadap Al Qur’an, (3) meningkatkan kesehatan diri dan (4) meningkatkan wawasan dan keilmuan.
2.    Susunlah jenis aktivitas yang lebih detail/terperinci untuk masing-masing tujuan/resolusi tersebut, misalnya:
- Untuk resolusi ke-1 jenis aktivitasnya antara lain: Sholat Berjamaah, Sholat Dhuha, Sholat Tahajjud.
- Untuk resolusi ke-2 jenis aktivitasnya antara lain: Membaca Al Qur’an, Menghafal Al Qur’an.
-  Untuk resolusi ke-3 jenis aktivitasnya antara lain: Jalan, Jogging.
-  Untuk resolusi ke-4 jenis aktivitasnya antara lain: Membaca Buku.
3.    Buatlah komitmen diri Anda untuk masing-masing jenis aktivitas tersebut, misalnya:
- Untuk aktivitas pada resolusi ke-1, contoh komitmennya antara lain: Melaksanakan Sholat Wajib Berjamaah 5 waktu setiap hari, Melaksanakan Sholat Dhuha minimal 2 Rakaat setiap hari, Melaksanakan Sholat Tahajjud minimal 2 Rakaat setiap hari.
- Untuk aktivitas pada resolusi ke-2, contoh komitmennya antara lain: Membaca Al Qur'an minimal 1 Lembar setiap hari, Menghafal  Al Qur'an minimal 1 ayat setiap hari.
- Untuk aktivitas pada resolusi ke-3, contoh komitmennya antara lain: Melaksanakan jalan sehat dan jogging minimal 10 menit setiap hari.
- Untuk aktivitas pada resolusi ke-4, contoh komitmennya antara lain: Membaca 1 judul buku setiap minggu.
4.  Tetapkan target minimal maupun target pribadi untuk masing-masing aktivitas tersebut secara harian/mingguan/bulanan.
5.  Setelah target ditulis/ditetapkan maka tulislah hasil pelaksanaan/realisasi dari target masing-masing aktivitas secara disiplin setiap hari.
6.  Lakukan evaluasi internal terkait pencapaian diri kita terhadap pelaksanaan target  masing-masing aktivitas tersebut setiap hari/mingguan/bulanan.


Dengan melakukan 6 tahapan diatas insya allah kita dapat lebih memahami dan mengenal diri kita, mengetahui kelebihan dan kelemahan diri kita, mengembangkan potensi diri kita, meningkatkan disiplin diri kita  dan lebih mendekatkan diri kepada Allah -subhanahu wa ta'ala-.  Semoga kita tergolong ke dalam orang-orang yang beruntung baik di dunia dan di akhirat. Aamin yaa rabbal ‘aalamiin. Semoga bermanfaat….



Baca Tulisan Lainnya: