Senin, 17 Februari 2020

PEMANFAATAN WAKTU ONLINE vs MEMBACA



Pernahkah kita menghitung berapa waktu yang kita habiskan untuk mengakses internet atau media sosial setiap harinya? Sebagai gambaran, mari kita lihat hasil riset yang dilakukan We Are Social, perusahaan media asal Inggris yang bekerjasama dengan Hootsuite, perusahaan platform media sosial asal Kanada yang dirilis 30 Januari 2020 lalu dengan durasi penelitian dari Januari 2019 hingga Januari 2020.

Dalam laporannya, "Digital 2020 - Global Digital Overview”, diketahui bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 07:59 (7 jam 59 menit) per hari untuk pemakaian internet (online). Angka ini jauh di atas rata-rata dunia yaitu 06:43 (6 jam 43 menit) per hari dan menempatkan Indonesia pada peringkat ke-8 dunia atau ke-3 Asia Pasifik dalam hal lama waktu online.

Data diatas mengindikasikan bahwa orang Indonesia menghabiskan 1/3 (33%) waktunya dalam sehari untuk online. Jika kita asumsikan waktu tidur kita 8 jam sehari, maka sisa waktu terjaga kita adalah 16 jam. Dan separuh (50 %) dari waktu terjaga kita, digunakan untuk online. Dari waktu online tersebut, orang Indonesia menghabiskan rata-rata 03.26 (3 jam 26 menit) per hari untuk mengakses media sosial, masih di atas rata-rata dunia yaitu 02:24 (2 jam 24 menit).

Ada fakta menarik dari data lama waktu online dimana penduduk di negara berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin, justru menempati urutan teratas dibandingkan penduduk di negara maju. 7 negara dengan peringkat teratas, yaitu Filipina (09:45), Afrika Selatan (9:22), Brazil (9:17), Kolombia (9:10), Thailand (9:01), Argentina (8:47) dan Meksiko (8:21). Sedangkan 3 negara dengan peringkat terbawah, yaitu Jepang (4:22), Belanda (4:37) dan Jerman (4:52).

Coba kita bandingkan dengan waktu yang kita habiskan untuk membaca buku?. Berdasarkan hasil penelitian perpustakaan nasional tahun 2017, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca 30-59 menit per hari (2-4% waktu sehari atau 3-6% waktu terjaga).  Kondisi ini masih jauh dari standar UNESCO yaitu 4-6 jam per hari. Sementara penduduk di negara maju rata-rata menghabiskan waktu membaca 6-8 jam per hari.

Berdasarkan skor literasi membaca pada Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang dikeluarkan oleh The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 3 Desember 2019, Indonesia mendapatkan skor 371.  Skor ini tergolong rendah dan jauh di bawah skor rata-rata OECD yaitu 487 dan menempatkan Indonesia pada peringkat ke-74 (peringkat ke-6 dari bawah) dari 79 negara yang disurvey.

Itulah gambaran hasil survey tentang pemanfaatan waktu orang Indonesia dalam menggunakan internet (online) maupun membaca buku. Lantas, bagaimana cara kita menyikapinya:
1)     Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi yang semakin maju pada era industri 4.0 ini tentunya memiliki dampak positif maupun negatif. Sehingga kita sebagai pengguna teknologi harus mampu bersikap arif, bijak dan cerdas dalam:
a) Mengalokasikan waktu dengan baik dan proporsional dalam pemanfaatan teknologi informasi;
b) Mengambil dan memaksimalkan dampak positifnya dalam menambah ilmu pengetahuan, kemampuan serta pengembangan diri;
c) Memilih dan memilah informasi/berita/konten untuk meminimalisir dampak negatifnya.

2)     Untuk meningkatkan kemampuan literasi membaca pada diri kita maupun anak-anak kita, dapat dilakukan beberapa hal, antara lain:
a) Meningkatkan pemahaman dan kesadaran bahwa membaca merupakan kunci untuk membuka wawasan, mendapatkan ilmu pengetahuan, mengembangkan pemikiran dan meningkatkan kecerdasan;
b) Melakukan pembiasaan dalam membaca buku yaitu dengan mengalokasikan waktu untuk membaca buku setiap harinya dan melakukan pembatasan waktu menonton televisi maupun menggunakan gadget;
c) Mengunjungi Toko Buku/Pameran Buku/Perpustakaan secara rutin untuk meningkatkan minat baca dan mendapatkan buku tertentu.

Wallahu a’lam.

(Sukses Selalu - ZRL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar