Minggu, 21 Juni 2020

TANTANGAN TERBESAR DALAM MEMBANGUN KEBIASAAN POSITIF


Setiap orang pasti ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun, kesuksesan tersebut tidaklah datang secara tiba-tiba (instan) tetapi membutuhkan tahapan atau proses panjang yang wajib dijalani oleh setiap orang di dalam kehidupannya. Dan tahapan/proses awal dalam meraih kesuksesan itu bermula dari keinginan seseorang untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif.  

Untuk merealisasikan keinginan kita dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif bukanlah suatu perkara yang mudah. Berbagai tantangan dan rintangan akan selalu datang menghadang kita, terutama yang bersumber dari dalam diri kita sendiri. Setidaknya terdapat 3 tantangan terbesar dalam proses perubahan diri, yaitu: 

           1)     Godaan Setan
     2)     Hawa Nafsu 
     3)     Kemalasan

Setiap kali muncul keinginan dari dalam pikiran kita untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, maka pada saat itu pula Setan akan memasukkan godaan-godaannya ke dalam keinginan kita tersebut. Setan akan berupaya untuk menghilangkan keinginan baik tersebut dari dalam pikiran kita. 

Setan juga tidak henti-hentinya menggoda kita dari berbagai arah dengan sekuat tenaga untuk menjadikan hati kita cenderung kepada hawa nafsu dan mendorong kita untuk berpikir dan bertindak pada hal-hal yang negatif. Berbagai jebakanpun ditebar oleh Setan agar diri kita selalu berada di dalam kemalasan, pesimisme dan keputusasaan.

Tidak jarang, banyak dari kita yang tergoda bujuk rayu Setan dan masuk kedalam jebakannya, sehingga diri kita dikuasai oleh hawa nafsu dan terkunci di dalam kemalasan diri. Akibatnya, berbagai keinginan kita untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, akan selalu kandas ditengah jalan. Bahkan yang lebih buruk lagi, tidak terbesit sedikitpun keinginan dari dalam diri kita untuk melakukan perubahan diri. Na’udzubillah Min Dzalik.

Lantas, bagaimana caranya agar kita mampu menghadapi berbagai tantangan dalam proses perubahan diri? Minimal diri kita harus mau belajar dan terus belajar mengenai 3 hal, yaitu: 1) Manajemen Diri; 2) Manajemen Waktu; dan 3) Manajemen Energi, sebagaimana tampak pada Tabel berikut:

No.
Manajemen Diri
Manajemen Waktu
Manajemen Energi
1.
Mengenal Diri
-    Mengenal Sifat dan 
Karakter Diri
-    Mengenal Pola dan 
Perilaku Diri
-    Mengintrospeksi Diri
Mengenal Waktu
-    Mengenal Sifat Waktu
-    Mengenal Pola 
Pemanfaatan Waktu
-    Mengintrospeksi 
Pemanfaatan Waktu

Mengenal Energi
-     Mengenal Sifat Energi
-    Mengenal Pola 
Pemanfaatan Energi
-    Mengintrospeksi 
Pemanfaatan Energi
2.
Memahami Diri
-   Memahami Kekuatan Diri
-    Memahami Kelemahan
Diri
-   Mengukur Kemampuan 
Diri
Memahami Waktu
-   Memahami Waktu Luang
-   Memahami Waktu Sempit
-  Mengukur Kemampuan 
  Pemanfaatan Waktu
Memahami Energi
-     Memahami Energi Positif
-     Memahami Energi 
Negatif
-    Mengukur Kemampuan 
    Pemanfaatan Energi
3.
Menaklukkan/Menguasai Diri
-   Mengelola Diri
-   Mengoptimalkan Diri
-   Mengendalikan Diri
Menaklukkan/Menguasai Waktu
-   Mengelola Waktu
-   Mengoptimalkan Waktu
-   Mengendalikan Waktu
Menaklukkan/Menguasai Energi
-   Mengelola Energi
-   Mengoptimalkan Energi
-   Mengendalikan Energi

Di dalam membangun kebiasaan baru, janganlah terjebak dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru. Memang ada beberapa penelitian populer yang mengungkapkan mengenai hal tersebut (baca artikel sebelumnya: Cara Terbaik Membangun Kebiasaan Positif), namun fokus kita adalah bagaimana meningkatkan kemampuan diri kita, terutama dalam 3 hal diatas, yaitu: Manajemen Diri, Manajemen Waktu dan Manajemen Energi.

Memang, dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, kita dituntut agar mau belajar dan terus belajar untuk memenej diri, memenej waktu dan memenej energi kita. Semakin kita mampu memenej diri, memenej waktu dan memenej energi kita maka semakin kita dapat mengenal, memahami dan menaklukkan diri, waktu dan energi serta semakin mudah kita dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif.

Wallahu a’lam


(Sukses Selalu - ZRL)

Jumat, 05 Juni 2020

CARA TERBAIK MEMBANGUN KEBIASAAN POSITIF


Setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Walaupun arti dan makna kesuksesan pada setiap orang bisa berbeda-beda, namun terdapat persamaan pada diri orang-orang sukses yaitu memiliki kemampuan dalam membangun kebiasaan baik dan positif selama hidupnya. Membangun kebiasaan memang merupakan sebuah proses yang kompleks dalam upaya mengenal, memahami dan menguasai diri sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebiasaan adalah pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan itu dapat dilatih, dipelajari dan dibentuk oleh siapapun juga dengan mendisiplinkan diri kita dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang positif, secara berulang-ulang sehingga akan terprogram secara otomatis ke dalam pikiran bawah sadar kita.

Membangun kebiasaan yang baik dan positif bukanlah suatu perkara yang mudah, namun juga bukan sesuatu yang rumit, dibutuhkan ilmu, usaha dan pengorbanan. Kebanyakan dari kita yang ingin memulai perubahan diri dan membangun kebiasaan baru seringkali berhenti ditengah jalan karena merasa upayanya tidak berhasil atau sia-sia.

Memang, dalam membangun kebiasaan itu membutuhkan pengorbanan waktu yang tidak sedikit, bahkan bisa jadi seumur hidup kita, mengingat kebiasaan tersebut akan menyatu dalam diri dan kehidupan kita. Namun demikian, terdapat beberapa penelitian yang menghitung lama waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan kebiasaan baru menjadi sebuah perilaku otomatis (tanpa perlu dipikirkan lagi pada saat kita melakukannya), yaitu:

1.   Penelitian dari dr. Maxwell Maltz, seorang ahli bedah plastik Amerika dan penulis buku Psycho-Cybernetics (1960) dengan melakukan pengamatan terhadap para pasiennya yang menjalani operasi plastik pada wajahnya ataupun amputasi pada lengan/kakinya. Kesimpulan yang ditarik oleh dr. Maxwell adalah bahwa manusia memerlukan waktu minimum 21 hari (3 minggu) untuk mengadaptasikan diri terhadap perubahan baru di dalam hidupnya. Kesimpulan ini kemudian digeneralisasikan ke banyak kasus, bahwa manusia membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu untuk membentuk sebuah kebiasaan baru. 

2.    Penelitian dari dr. Phillippa Lally, dkk, peneliti psikologi kesehatan dari University College London yang terbit dalam European Journal of Social Psychology (2010) berjudul “How are habits formed: Modelling habit formation in the real world”.  Penelitian tersebut melibatkan 96 orang responden, yang tertarik untuk memiliki kebiasaan baru, seperti mengonsumsi buah-buahan 15 menit sebelum makan siang atau melakukan lari pagi 15 menit setiap hari, dan lain-lain. Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa jumlah hari yang diperlukan untuk membentuk kebiasaan baru itu bervariasi mulai dari 18 hingga 254 hari dengan rata-rata 66 hari.

Mulai tahun 2015, penulis juga melakukan penelitian atau eksperimen terhadap diri pribadi untuk lebih mengenal, memahami dan menguasai diri sendiri dalam upaya membangun kebiasaan positif dalam hidup. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini, yaitu:
1.     Cara terbaik untuk lebih mengenal, memahami dan menguasai diri, meningkatkan kesadaran diri serta menemukan pola terbaik diri dalam proses pembentukan kebiasaan baru adalah melalui penelitian dan eksperimen terhadap diri kita sendiri.
2.   Membentuk kebiasaan itu bukan sekedar hanya melakukan tindakan fisik saja namun merupakan suatu kesatuan proses pembelajaran mulai dari memiliki niat/tujuan, membangun komitmen, menetapkan target, mencatat hasil pelaksanaan sampai dengan melakukan proses evaluasi.
3.    Waktu yang diperlukan untuk membentuk kebiasaan baru menjadi sebuah perilaku otomatis itu sangat variatif bergantung seberapa besar konsistensi diri kita dalam proses pelaksanaannya dan seberapa cepat penerimaan diri kita terhadap kebiasaan baru tersebut.
4.    Untuk mengukur sekaligus menjaga konsistensi kita dalam proses pembentukan kebiasaan baru maka dibutuhkan alat bantu/metode.  Banyak metode yang dapat digunakan, dr. Phillippa Lally, dkk dalam penelitiaannya menggunakan Self-Report Habit Index (SRHI) yang dikembangkan oleh Verplanken dan Orbell (2003), di Android terdapat banyak aplikasi Habit Tracker, penulis juga mengembangkan metode sendiri berbasis Microsoft Excel yaitu Modul dan Tabel Muhasabah Diri dan Amal (MDA) dan Manajemen Diri dan Waktu (MDW). Apapun metode yang digunakan harus dapat memberi manfaat dalam peningkatan konsistensi dan disiplin diri.

Wallahu a’lam

(Sukses Selalu - ZRL)