Rabu, 30 Desember 2020

3 Alat Bantu/Tools dalam Penyusunan Rencana



Di dalam menjalani kehidupan, ada sebagian orang yang hanya membiarkan hidupnya mengalir begitu saja, apa adanya, tanpa memiliki rencana. Orang dengan tipe ini tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan kehidupannya akan berlangsung datar-datar saja, tidak ada motivasi dan cenderung bermalas-malasan. 


Sebagian lainnya dengan sengaja/sadar menyusun rencana dalam hidupnya sedemikian rupa serta berusaha untuk mewujudkannya. Orang dengan tipe ini memiliki tujuan hidup yang jelas dan kehidupannya akan berlangsung lebih teratur dan terarah serta  memiliki motivasi dan semangat yang tinggi.


Setiap orang yang ingin mewujudkan cita-cita/tujuan hidup dan meraih kesuksesan tentu harus memiliki perencanaan/rencana dalam hidupnya.  Memang, menyusun rencana bukanlah merupakan suatu perkara yang mudah, namun juga bukanlah sesuatu yang sulit, dibutuhkan niat, tekad dan konsistensi.


Terdapat berbagai metode, teknik, strategi dan alat bantu/tools yang dapat digunakan di dalam menyusun perencanaan/rencana dalam hidup kita. Berikut ini ada 3 tools yang saya kembangkan menggunakan aplikasi Microsoft Office dengan Format Excel 2007-2013 (.xlsx) untuk merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan setiap aktivitas diri dan waktu kita secara sengaja/sadar demi mewujudkan cita-cita/tujuan hidup serta meraih kesuksesan. Ke-3 tools tersebut, yaitu:


1.         Modul dan Tabel Muhasabah Diri dan Amal (MDA) merupakan sebuah Modul/Program dalam merencanakan, merealisasikan dan mengevaluasi amal ibadah dalam rangka peningkatan ISTIQOMAH kepada Allah -subhanahu wa ta'ala-.


Terdapat 6 Pilihan Bab yang meliputi Sholat, Qur'an, Hadits, Puasa, Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) dan Amalan Lain serta 25 Pilihan Aktivitas/Amal Ibadah baik yang Wajib maupun Sunnah.  Modul dan Tabel ini dilengkapi dengan grafik perkembangan/evaluasi setiap aktivitas/amal ibadah dan format tabel cetak secara manual serta 6 tahapan praktis dalam proses pengisiannya, yaitu: 1.  Menetapkan tujuan/resolusi, 2. Menyusun jenis aktivitas, 3. Membuat komitmen, 4. Menetapkan target minimal dan target pribadi, 5. Menulis hasil pelaksanaan/realisasi dan 6. Melakukan evaluasi internal.

Sampai dengan saat ini Modul dan Tabel MDA telah di upgrade ke versi 2.2 untuk Tahun Perencanaan 2021 yang dapat diunduh di http://bit.ly/ModulTabelMDA2021. 

2.     Modul dan Tabel Manajemen Diri dan Waktu (MDW), merupakan sebuah alat untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola diri dan waktu secara produktif dan disiplin demi meraih kebahagiaan hidup.

Terdapat 6 Pilihan Bab yang meliputi Belajar, Aktualisasi Diri, Olahraga, Kesehatan, Silaturahmi dan Aktivitas Positif lain serta 30 pilihan aktivitas/kegiatan positif.  Modul dan Tabel ini dilengkapi dengan grafik perkembangan/evaluasi setiap aktivitas/kegiatan positif dan format tabel cetak secara manual serta 6 tahapan praktis dalam proses pengisiannya, sebagaimana 6 tahapan praktis yang ada di Modul dan Tabel MDA.

Sampai dengan saat ini Modul dan Tabel MDW telah di upgrade ke versi 2.1 untuk Tahun Perencanaan 2021 yang dapat diunduh di http://bit.ly/ModulTabelMDW2021.

3.          Modul dan Tabel Agenda Diri dan Waktu (ADW) merupakan sebuah alat yang fleksibel dan simpel dalam proses penyusunan berbagai agenda kegiatan/aktivitas pribadi secara bebas/mandiri pada suatu waktu tertentu untuk mendukung proses pencapaian resolusi/tujuan hidup kita. Kegiatan/aktivitas di dalam Modul dan Tabel ini dapat ditentukan secara bebas/mandiri dan dapat juga diambil dari sejumlah aktivitas yang telah disediakan di dalam 2 Modul dan Tabel sebelumnya, yaitu MDA dan MDW. 


Modul dan Tabel ADW versi 2.0 untuk Tahun Perencanaan 2021 dapat diunduh di http://bit.ly/AGENDA-DIRI-WAKTU-2021.


Terdapat 3 jenis kategori aktivitas di dalam Modul dan Tabel ADW, yaitu:

a.    aktivitas rutin harian: yang direncanakan untuk dilakukan secara RUTIN setiap hari pada suatu waktu tertentu, diisi hanya sekali di tanggal 1 setiap bulannya dan akan berulang di tanggal lainnya secara otomatis.

b.    aktivitas rutin bulanan: yang direncanakan untuk dilakukan secara RUTIN setiap bulannya pada tanggal dan waktu tertentu, diisi hanya sekali di Bulan Januari dan akan berulang secara otomatis di bulan lainnya pada tanggal yang sama.

c.    aktivitas lainnya: yang direncanakan untuk dilakukan secara insidentil pada hari-hari tertentu.


Kunci dari penggunaan Modul dan Tabel ADW ini terletak pada proses Input Data-Agenda Kegiatan/Aktivitas yang disertai dengan pencantuman tanggal dan waktu sesuai format yang telah ditentukan. Nantinya seluruh data yang telah diinput dapat dilihat/ditampilkan dalam format jadwal harian, jadwal mingguan maupun jadwal bulanan. Modul dan Tabel ini juga dilengkapi dengan menu pencarian tanggal/hari tertentu, minggu tertentu dan bulan tertentu.

 

Tanpa terasa, kita sudah berada di penghujung tahun 2020, dan kita akan memasuki tahun baru 2021 dalam beberapa jam kedepan. Tentunya di tahun baru 2021 terdapat harapan, semangat dan optimisme baru untuk terus belajar lebih mengenal diri, memahami diri dan menguasai diri serta lebih mampu memaknai kehidupan ini dengan lebih baik lagi. Dan tentunya, melalui pemanfaatan tools ini maka diri kita akan mampu untuk menyusun perencanaan/rencana dalam hidup kita secara sengaja/sadar untuk mewujudkan cita-cita/tujuan hidup serta meraih kesuksesan.  Insya Allah.


Wallahu a’lam. 

 

(Sukses Selalu – ZRL).

Jumat, 25 September 2020

2 (Dua) Kata Kunci Untuk Berpacu dengan Waktu

 



            Waktu merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan Allah -subhanahu wa ta'ala- kepada manusia. Setiap manusia diberikan waktu yang sama, yakni 24 jam/1.440 menit/86.400 detik setiap hari.  Dan 24 jam hari ini tidak akan sama dengan 24 jam besok, 1.440 menit hari ini berbeda dengan 1.440 menit besok serta 86.400 detik hari ini lain dengan 86.400 detik besok.

            Itulah karakter waktu, dimana waktu  akan  terus  berjalan, cepat berlalu dan tidak bisa terulang kembali. Semua waktu yang telah dilalui  manusia  akan  menjadi  bagian dari masa lalunya yang tidak bisa tergantikan dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di yaumil akhir.

            Mengingat waktu yang kita miliki dalam   kehidupan   di dunia   ini   sangatlah singkat dan terbatas, maka kita harus dapat berpacu dengan waktu dan bergerak        dengan cepat untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Setidaknya, ada 2 (dua) kata kunci untuk dapat berpacu dengan waktu, yaitu: 1) Bersegera (wasari’uu) dan 2) Berlomba-lomba (fastabiquu).

            Bersegera (wasari’uu) memiliki makna bergegas, bangkit, bergerak, tidak menunda-nunda, tidak tergesa-gesa, tidak menunggu disuruh, tidak bertele-tele, tidak ada keraguan, berinisiatif, bersemangat dan bertanggungjawab. Beberapa contoh bersegera, yaitu:

      - Bersegera untuk melakukan introspeksi diri, melihat kekurangan/kelemahan diri.
- Bersegera untuk bertaubat memohon ampunan Allah -subhanahu wa ta'ala- dan selalu berdzikir kepadaNya.
-  Bersegera untuk merencanakan dan mengelola waktu dengan baik.
Bersegera untuk melakukan transformasi diri, berbuat amal kebaikan dan meninggalkan perilaku/kebiasaan buruk.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa {QS. Ali Imran (3) : 133}.

            Berlomba-lomba (fastabiquu) memiliki makna berusaha mendahului orang lain untuk menjadi yang terdepan dalam meraih tujuan hidup dan menggapai derajat yang mulia. Beberapa contoh berlomba-lomba, yaitu:

    -  Berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan terhadap Allah, terhadap sesama manusia, terhadap makhluk lainnya dan terhadap alam sekitarnya.
- Berlomba-lomba dalam melaksanakan ibadah dan beramal saleh demi meraih ridhaNya.
- Berlomba-lomba untuk tetap konsisten dan istiqomah dalam kebenaran dan ketaatan.
- Berlomba-lomba dalam menuntut  ilmu.
- Berlomba-lomba dalam memanfaatkan waktu.

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu {QS. Al Baqarah (2) : 148}.

             Dan masih banyak contoh bersegera dan berlomba-lomba dalam kebaikan lainnya, yang dapat kita lakukan untuk berpacu dengan waktu.

Wallahu a’lam. 

(Sukses Selalu – ZRL).


Kamis, 17 September 2020

Launching Planner: Modul dan Tabel Agenda Diri dan Waktu (ADW)

 


Tak terasa kurang dari 3,5 bulan lagi tahun 2020 akan segera berakhir. Banyak pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri kita masing-masing, salah satunya adalah: Sudahkah kita meraih resolusi/tujuan hidup yang diinginkan di tahun 2020 ini ?

Pada saat mengawali Tahun Baru, biasanya kita akan menetapkan resolusi/tujuan tertentu yang hendak diwujudkan di Tahun Baru tersebut. Minimal, muncul niat positif dari dalam hati kita atau terucapkan dalam lisan dan do’a kita agar diri kita dapat melakukan proses perubahan (transformasi) diri kearah yang lebih baik.

Namun, seiring perjalanan waktu, diri kita akan disibukkan oleh rutinitas kehidupan/pekerjaan sehari-hari sehingga lupa akan resolusi/tujuan hidup yang muncul di awal tahun tersebut. Alhasil, diri kita akan berada dalam kondisi yang sama (stagnan) dengan tahun sebelumnya tanpa adanya progress  transformasi diri yang signifikan.

Nah, agar kita dapat melakukan proses transformasi diri kearah yang lebih baik demi mewujudkan resolusi/tujuan hidup kita maka dibutuhkan alat bantu/tools dalam merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan setiap aktivitas diri dan waktu kita dengan lebih baik, produktif dan optimal.

Kini telah terbit PLANNER: Modul dan Tabel Agenda Diri dan Waktu (ADW) Versi 1.0 yang merupakan sebuah alat yang fleksibel dan simpel dalam menyusun berbagai agenda kegiatan/aktivitas dalam suatu waktu tertentu untuk mendukung proses pencapaian resolusi/tujuan hidup kita.

Tools tersebut dapat diunduh pada: http://bit.ly/TabelADW. Harapannya, dengan pemanfaatan tools ini maka diri kita akan mampu untuk memanfaatkan sisa waktu yang tersedia di Tahun 2020 ini, yaitu selama 3,5 Bulan / 15 Minggu / 105 Hari ke depan agar dapat berjalan dengan lebih baik, produktif dan optimal untuk menggapai resolusi/tujuan hidup kita.

Wallahu a’lam. 

(Sukses Selalu - ZRL)

Minggu, 21 Juni 2020

TANTANGAN TERBESAR DALAM MEMBANGUN KEBIASAAN POSITIF


Setiap orang pasti ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya. Namun, kesuksesan tersebut tidaklah datang secara tiba-tiba (instan) tetapi membutuhkan tahapan atau proses panjang yang wajib dijalani oleh setiap orang di dalam kehidupannya. Dan tahapan/proses awal dalam meraih kesuksesan itu bermula dari keinginan seseorang untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif.  

Untuk merealisasikan keinginan kita dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif bukanlah suatu perkara yang mudah. Berbagai tantangan dan rintangan akan selalu datang menghadang kita, terutama yang bersumber dari dalam diri kita sendiri. Setidaknya terdapat 3 tantangan terbesar dalam proses perubahan diri, yaitu: 

           1)     Godaan Setan
     2)     Hawa Nafsu 
     3)     Kemalasan

Setiap kali muncul keinginan dari dalam pikiran kita untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, maka pada saat itu pula Setan akan memasukkan godaan-godaannya ke dalam keinginan kita tersebut. Setan akan berupaya untuk menghilangkan keinginan baik tersebut dari dalam pikiran kita. 

Setan juga tidak henti-hentinya menggoda kita dari berbagai arah dengan sekuat tenaga untuk menjadikan hati kita cenderung kepada hawa nafsu dan mendorong kita untuk berpikir dan bertindak pada hal-hal yang negatif. Berbagai jebakanpun ditebar oleh Setan agar diri kita selalu berada di dalam kemalasan, pesimisme dan keputusasaan.

Tidak jarang, banyak dari kita yang tergoda bujuk rayu Setan dan masuk kedalam jebakannya, sehingga diri kita dikuasai oleh hawa nafsu dan terkunci di dalam kemalasan diri. Akibatnya, berbagai keinginan kita untuk melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, akan selalu kandas ditengah jalan. Bahkan yang lebih buruk lagi, tidak terbesit sedikitpun keinginan dari dalam diri kita untuk melakukan perubahan diri. Na’udzubillah Min Dzalik.

Lantas, bagaimana caranya agar kita mampu menghadapi berbagai tantangan dalam proses perubahan diri? Minimal diri kita harus mau belajar dan terus belajar mengenai 3 hal, yaitu: 1) Manajemen Diri; 2) Manajemen Waktu; dan 3) Manajemen Energi, sebagaimana tampak pada Tabel berikut:

No.
Manajemen Diri
Manajemen Waktu
Manajemen Energi
1.
Mengenal Diri
-    Mengenal Sifat dan 
Karakter Diri
-    Mengenal Pola dan 
Perilaku Diri
-    Mengintrospeksi Diri
Mengenal Waktu
-    Mengenal Sifat Waktu
-    Mengenal Pola 
Pemanfaatan Waktu
-    Mengintrospeksi 
Pemanfaatan Waktu

Mengenal Energi
-     Mengenal Sifat Energi
-    Mengenal Pola 
Pemanfaatan Energi
-    Mengintrospeksi 
Pemanfaatan Energi
2.
Memahami Diri
-   Memahami Kekuatan Diri
-    Memahami Kelemahan
Diri
-   Mengukur Kemampuan 
Diri
Memahami Waktu
-   Memahami Waktu Luang
-   Memahami Waktu Sempit
-  Mengukur Kemampuan 
  Pemanfaatan Waktu
Memahami Energi
-     Memahami Energi Positif
-     Memahami Energi 
Negatif
-    Mengukur Kemampuan 
    Pemanfaatan Energi
3.
Menaklukkan/Menguasai Diri
-   Mengelola Diri
-   Mengoptimalkan Diri
-   Mengendalikan Diri
Menaklukkan/Menguasai Waktu
-   Mengelola Waktu
-   Mengoptimalkan Waktu
-   Mengendalikan Waktu
Menaklukkan/Menguasai Energi
-   Mengelola Energi
-   Mengoptimalkan Energi
-   Mengendalikan Energi

Di dalam membangun kebiasaan baru, janganlah terjebak dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru. Memang ada beberapa penelitian populer yang mengungkapkan mengenai hal tersebut (baca artikel sebelumnya: Cara Terbaik Membangun Kebiasaan Positif), namun fokus kita adalah bagaimana meningkatkan kemampuan diri kita, terutama dalam 3 hal diatas, yaitu: Manajemen Diri, Manajemen Waktu dan Manajemen Energi.

Memang, dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif, kita dituntut agar mau belajar dan terus belajar untuk memenej diri, memenej waktu dan memenej energi kita. Semakin kita mampu memenej diri, memenej waktu dan memenej energi kita maka semakin kita dapat mengenal, memahami dan menaklukkan diri, waktu dan energi serta semakin mudah kita dalam melakukan perubahan diri dan membangun kebiasaan positif.

Wallahu a’lam


(Sukses Selalu - ZRL)

Jumat, 05 Juni 2020

CARA TERBAIK MEMBANGUN KEBIASAAN POSITIF


Setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Walaupun arti dan makna kesuksesan pada setiap orang bisa berbeda-beda, namun terdapat persamaan pada diri orang-orang sukses yaitu memiliki kemampuan dalam membangun kebiasaan baik dan positif selama hidupnya. Membangun kebiasaan memang merupakan sebuah proses yang kompleks dalam upaya mengenal, memahami dan menguasai diri sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebiasaan adalah pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan itu dapat dilatih, dipelajari dan dibentuk oleh siapapun juga dengan mendisiplinkan diri kita dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang positif, secara berulang-ulang sehingga akan terprogram secara otomatis ke dalam pikiran bawah sadar kita.

Membangun kebiasaan yang baik dan positif bukanlah suatu perkara yang mudah, namun juga bukan sesuatu yang rumit, dibutuhkan ilmu, usaha dan pengorbanan. Kebanyakan dari kita yang ingin memulai perubahan diri dan membangun kebiasaan baru seringkali berhenti ditengah jalan karena merasa upayanya tidak berhasil atau sia-sia.

Memang, dalam membangun kebiasaan itu membutuhkan pengorbanan waktu yang tidak sedikit, bahkan bisa jadi seumur hidup kita, mengingat kebiasaan tersebut akan menyatu dalam diri dan kehidupan kita. Namun demikian, terdapat beberapa penelitian yang menghitung lama waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan kebiasaan baru menjadi sebuah perilaku otomatis (tanpa perlu dipikirkan lagi pada saat kita melakukannya), yaitu:

1.   Penelitian dari dr. Maxwell Maltz, seorang ahli bedah plastik Amerika dan penulis buku Psycho-Cybernetics (1960) dengan melakukan pengamatan terhadap para pasiennya yang menjalani operasi plastik pada wajahnya ataupun amputasi pada lengan/kakinya. Kesimpulan yang ditarik oleh dr. Maxwell adalah bahwa manusia memerlukan waktu minimum 21 hari (3 minggu) untuk mengadaptasikan diri terhadap perubahan baru di dalam hidupnya. Kesimpulan ini kemudian digeneralisasikan ke banyak kasus, bahwa manusia membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu untuk membentuk sebuah kebiasaan baru. 

2.    Penelitian dari dr. Phillippa Lally, dkk, peneliti psikologi kesehatan dari University College London yang terbit dalam European Journal of Social Psychology (2010) berjudul “How are habits formed: Modelling habit formation in the real world”.  Penelitian tersebut melibatkan 96 orang responden, yang tertarik untuk memiliki kebiasaan baru, seperti mengonsumsi buah-buahan 15 menit sebelum makan siang atau melakukan lari pagi 15 menit setiap hari, dan lain-lain. Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa jumlah hari yang diperlukan untuk membentuk kebiasaan baru itu bervariasi mulai dari 18 hingga 254 hari dengan rata-rata 66 hari.

Mulai tahun 2015, penulis juga melakukan penelitian atau eksperimen terhadap diri pribadi untuk lebih mengenal, memahami dan menguasai diri sendiri dalam upaya membangun kebiasaan positif dalam hidup. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini, yaitu:
1.     Cara terbaik untuk lebih mengenal, memahami dan menguasai diri, meningkatkan kesadaran diri serta menemukan pola terbaik diri dalam proses pembentukan kebiasaan baru adalah melalui penelitian dan eksperimen terhadap diri kita sendiri.
2.   Membentuk kebiasaan itu bukan sekedar hanya melakukan tindakan fisik saja namun merupakan suatu kesatuan proses pembelajaran mulai dari memiliki niat/tujuan, membangun komitmen, menetapkan target, mencatat hasil pelaksanaan sampai dengan melakukan proses evaluasi.
3.    Waktu yang diperlukan untuk membentuk kebiasaan baru menjadi sebuah perilaku otomatis itu sangat variatif bergantung seberapa besar konsistensi diri kita dalam proses pelaksanaannya dan seberapa cepat penerimaan diri kita terhadap kebiasaan baru tersebut.
4.    Untuk mengukur sekaligus menjaga konsistensi kita dalam proses pembentukan kebiasaan baru maka dibutuhkan alat bantu/metode.  Banyak metode yang dapat digunakan, dr. Phillippa Lally, dkk dalam penelitiaannya menggunakan Self-Report Habit Index (SRHI) yang dikembangkan oleh Verplanken dan Orbell (2003), di Android terdapat banyak aplikasi Habit Tracker, penulis juga mengembangkan metode sendiri berbasis Microsoft Excel yaitu Modul dan Tabel Muhasabah Diri dan Amal (MDA) dan Manajemen Diri dan Waktu (MDW). Apapun metode yang digunakan harus dapat memberi manfaat dalam peningkatan konsistensi dan disiplin diri.

Wallahu a’lam

(Sukses Selalu - ZRL)

Selasa, 26 Mei 2020

MIND MAPS MENGHAFAL AL-QUR’AN


Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan perantara malaikat Jibril. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an yang merupakan petunjuk  dan pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk dipelajari dan dihafalkan.  Di dalam QS. Al-Qalam [54]: 17, 22, 32 dan 40, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qalam [54] : 17, 22, 32 dan 40).
Siapapun dapat menghafal Al-Qur’an baik anak-anak, remaja, bahkan orang tua. Sepanjang memiliki niat yang sungguh-sungguh dan ketekunan yang tinggi didukung dengan metode yang tepat. Menjadi penghafal (Hafidz) Qur’an merupakan cita-cita yang sangat mulia yang diidam-idamkan oleh setiap muslim. Mengingat betapa banyaknya keutamaan yang Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada seorang penghafal Al-Qur’an, baik di dunia maupun di akhirat. Beberapa keutamaan tersebut, antara lain:

1.   Termasuk golongan Manusia Terbaik.
Dari Utsman radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari 4639).
2.    Al-Quran memberi syafaat bagi penghafalnya di hari Kiamat.








Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Rajinlah membaca Al-Qur’an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat”. (HR. Muslim 1910)
3.     Kedudukannya di surga sesuai dengan banyaknya ayat yang dia hafal.
Dari Abdullah bin Amr dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur’an nanti: Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (H.R. Abu Dawud 1464 dan At-Tirmidzi 2914).

4.   Kedua orang tuanya akan diberi mahkota cahaya kelak di akhirat.
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Siapa yang menghafal Al-Qur’an, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, ‘Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?’ Lalu disampaikan kepadanya, Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al-Qur’an.” (HR. Hakim 1/756).
Begitu banyak keutamaan menghafal Al-Qur’an, maka dari itu dekatkan diri kita, anak-anak kita, keluarga kita dengan Al-Qur’an, tumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan mulailah memenej waktu kita untuk istiqomah di dalam membaca, dan menghafal Al-Qur’an. Salah satu alat yang dapat kita gunakan untuk menghafal Al-Qur’an adalah dengan menggunakan Mind Maps (Peta Pikiran). Mind Maps ini merupakan alat bantu dalam memaksimalkan seluruh fungsi otak baik otak kanan maupun otak kiri.

Mind Maps Menghafal Al-Qur’an ini disusun sebagai ikhtiar pribadi untuk bisa memudahkan diri dalam menghafal Al-Qur’an sekaligus memahami letak ayat, halaman maupun posisinya di dalam Al-Qur’an. Mengingat Mind Maps Menghafal Al-Qur’an ini masih dalam proses penyusunan awal sehingga dibutuhkan saran, masukan dan koreksi dari pembaca sekalian dalam rangka mengembangkan fungsi Mind Maps ini dengan lebih baik lagi.
Wallahu a’lam

(Sukses Selalu - ZRL)


Petunjuk Penggunaan Mind Maps Menghafal Al-Qur’an:
     1.    Gunakan Al-Quran standar yang terdiri dari 604 halaman dimana halaman genap terletak di kiri Al-Qur’an, sedangkan halaman Ganjil terletak di kanan Al-Qur’an. Al-Quran standar dapat diunduh pada Smartphone dengan nama aplikasi: “Quran for Android”.
     2.   Juz 1-29 terdiri dari 10 lembar (20 halaman) yang terbagi kedalam 4 Bagian Mind Maps, yaitu: Awal, Tengah I, Tengah II dan Akhir.
· Bagian Awal terdiri dari 3 lembar (6 halaman)
· Bagian Tengah I terdiri dari 2 lembar (4 halaman)
· Bagian Tengah II terdiri dari 2 lembar (4 halaman)
· Bagian Akhir terdiri dari 3 lembar (6 halaman)
Contoh:
JUZ 29
AWAL
TENGAH I
TENGAH II
AKHIR

Hal.  562-567
Hal.  568-571
Hal.  572-575
Hal.  576-581


    3.  Juz 30 terdiri dari 13 halaman yang terbagi kedalam 5 Bagian Mind Maps, yaitu: Awal, Tengah I, Tengah II, Tengah III dan Akhir.
· Bagian Awal terdiri dari 3 lembar (6 halaman)
· Bagian Tengah I terdiri dari 2 lembar (4 halaman)
· Bagian Tengah II terdiri dari 1,5 lembar (3 halaman)
· Bagian Tengah III terdiri dari 2 lembar (4 halaman)
· Bagian Akhir terdiri dari 3 lembar (6 halaman)
Contoh:
JUZ 30
AWAL
TENGAH I
TENGAH II
TENGAH III
AKHIR

Hal.  582-587
Hal.  588-591
Hal.  592-594
Hal.  595-598
Hal.  599-604


     4.  Masing-masing bagian (Awal, Tengah dan Akhir) akan dibangun Mind Maps secara terpisah.  Mind Maps ini terdiri dari Main Idea, Main Topic, Sub Topic I dan Sub Topic II.
     5. Yang bertindak sebagai Main Idea adalah nama bagiannya, contoh: JUZ 30 (AWAL) Hal. 582 – 587.
    6. Yang bertindak sebagai Main Topic adalah nomor halamannya, contoh: Hal. 582Dimana halaman Genap berada di sisi kiri Mind Maps, sedangkan halaman Ganjil berada di sisi kanan Mind Maps.
    7. Setiap halaman terdiri dari 15 baris, yang dibagi menjadi 3 cabang (Sub Topic I) yang sama, yaitu: Atas, Tengah dan Bawah, dimana masing-masing cabang terdiri dari 5 baris.
     8.   Setiap baris akan terbangun ranting-ranting (yang disesuaikan dengan jumlah ayat yang ada.
     9.    Pada setiap ranting akan berisi kata kunci yang diambil dari huruf/kata awal pada masing-masing ayat.


     Berikut ini contoh Mind Maps JUZ 29 (AWAL) Hal. 562 – 567 dan Detail Mind Maps JUZ 29 Hal. 562.

  
  Adapun Mind Maps JUZ 29 (AWAL) Hal. 562 – 567 selengkapnya dapat diunduh di https://bit.ly/2Adt170.

      Contoh Mind Maps Juz 29 (AWAL) Hal. 562-567 :